Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

ALAY yang tak berdosa


Suatu ketika disaat saya sedang asik berfacebook ria, ada teman yang memberikan sebuah email. Kemudian saya baca sejenak karena saya pikir juga lumayan ada yang bisa dibaca. Saya bingung, karena isi dari email tersebut adalah memojokan para orang-orang yang tak bersalah yang disebut ALAY. Kira-kira begini isinya:

Alay. Sejak lama saya terganggu dengan keberadaan orang-orang seperti ini. Mohon maaf, ini bukan berarti diskriminasi bahwa para Alay dilarang tinggal di bumi ini. Tapi tolonglah utuk segera mengoreksi diri. Kalau kalian masih menganggap baik kebiasaan itu, ok, mungkin saya yang terlalu sensitid sehingga terganggu hal-hal yang remeh temeh seperti itu. Tapi kalau setelah kaliah menakar lagi baik buruknya kebiasaan kalian dan hasilnya adalah buruk dan sangat mengganggu, tolong segera hentikan kebiasaan itu.

Tulisan di atas itu merupakan surat terbuka kepada siapa saja yang merasa Alay.

Sebagai konsumen media text di internet, terus terang saya sangat terganggu dengan gaya kepenulisan para Alay. Ketika orang-orang sedang ingin benar-benar bisa menulis dengan baik dan benar, mereka malah enak-enakan mempermainkan cara penulisan pesan. Ketika banyak orang Indonesia yang peduli terhadap bahasa indonesia yang semakin hilang akar aslinya karena bahasa lisan yang amburadul, bahasa SMS yang serba singkat, si Alay malah memperparah dengan memunculkan text-text (maaf) kampungan yang sungguh menyakitkan mata orang yang membacanya.



Haduh-haduh, kalau memang bikin sakit mata mending gak usah dibaca tulisannya. Saya bingung sama orang-orang yang suka ngatain orang lain alay, apa sih sebenernya arti alay tersebut??? huft... kenapa orang-orang yang menggunakan kata-kata singkat untuk mengekspresikan dirinya justru disebut alay??? malah kalau saya pikir justru orang-orang ini adalah orang-orang yang kreatif loh... kenapa kreatif??? lah yang biasanya orang-orang yang disebut ALAY itu biasanya menulis dengan kata-kata pengganti seperti saya menjadi saia, maaf menjadi maav dll. bukankah itu hal yang kreatif?

Yah, inilah jeleknya bangsa kita. Orang-orang yang ingin mengekspresikan dirinya justru yang didapat hanyalah celaan semata. Bukannya dengan pujian kekaguman. Saya yakin orang-orang yang suka ngatain orang lain itu sebagai ALAY justru sangat-sangat kampungan. Mungkin juga pengetahuannya sangat minim tentang era modern ini dimana semua orang bebas memukakan pendapat.

Jadi saran saya, jangan suka ngatain orang sebelum kita melihat apakah kita sudah sempurna? kalau sudah sempurna baru kita boleh menjelek-jelekan orang. Trus buat yang ngerasa suka ngataian saya harap sadar deh, kita juga masih punya kekurangan.

Ini cuma pendapat saya aja loh. kalau gak suka juga gak apa-apa. ini kan blog saya jadi saya bebas mau bikin apa aja. hehehehee....